1.apa si itu lisntas budaya ?
berikut ini ada beberapa penjelasan tentang lintas budaya menurut para tokoh ?
-segall ,dasen , dan poortinga (1990,psikologi lintas budaya adalah kajian ilmiah mengenai perilaku manusia dan penyebarannya ,sekaligus menghitungkan cara perilaku itu di bentuk dan di pengaruhi oleh kekuatan-kekuatan sosial dan budaya .
-psikologi lintas budaya mencakup kajian suatu pokok mengenai persoalan yang bersumber dari 2 budaya atau lebih ,dengan menggunakan metode evikualen ,untuk menentukan batas batas yang menjadi pijakan teori psikologi umum dan jelas modifikasi teori yang psikologi umum dan jenis modifikasi teori yang di perlukan agar menjadi universal (triandis ,malpass&davidson ,1972,hal 1)
jadi penelitian lintas budaya di sini dapat di simpulkan mengenai perilaku mengenai kelekatan,merupakan salah satu topik ,khususnya dalam bidang psikologi perkembangan atau psikologi lintas budayaa
2.psikologi lintas budaya juga memiliki tujuan
tujuan nya adalah psikologi lintas budaya mencari persaamaan dan perbedaan dalam fungsi fungsi individul secara psikologis ,dalam berbagai budaya dan kelompok etnik .
3.hubungan lintas
budaya dengan ilmu lain ?
Psikologi lintas budaya
sama seperti dengan psikologi budaya ini mencoba mempelajari bagaimana faktor
budaya dan etnis mempengaruhi perilaku manusia, Namun psikologi lintas budaya
tidak hanya mempelajari faktor budaya dengan perilaku factor antar budaya atau
perbedaan budaya yang mempengaruhi perilaku manusia
Lalu bagaimana
hubungannya dengan Psikologi Lintas budaya dengan
psikologi sosial
-Psikologi social mempelajari tingkah laku manusia dalam
berhubungan dengan masyarakat sekitarnya, Psikologi lintas budaya juga sama
mempelajari individu dengan masyarakat selain itu juga mempelajari individu
dengan antar masyarakat yang berbeda.
Lalu bagaimana
hubungannya dengan Psikologi Lintas budaya dengan
atropologi
-Antropologi ada banyak pertanyaan yang lebih abstrak sering
di tangani oleh psikolog, seperti konsepsi budaya intelijen
Ruang lingkup antropologi sama dengan pengkajian secara
psikologi lintas budaya ( cross cultural ) mengenai kepribadian dan system
social budaya. Meliputi masalah – masalah sebagai berikut:
a) Hubungan struktur social dan nilai – nilai budaya dengan
pola pengasuhan anak pada umumnya.
b)Hubungan antara struktur kepribadian rata dengan system
peran ( role system ) dan aspek proyeksi dari kebudayaan .
4.etnosentrisme secara formal didefinisikan sebagai pandangan bahwa kelompok atau budaya sendiri adalah pusat segalanya dan budaya lain akan selalu di bandingkan dan di nilai sesuai dengan standar budaya sendiri .etnosentrisme membuat kebudayaan diri sebagai patokan dalam mengukur baik buruknya ,atau ganjilnya kebudayaan lain.
5. Persamaan dan perbedaan antara budaya dalam hal
transmisi budaya melalui enkulturasi dan Sosialisasi.
Berbagai peranan harus dipelajari oleh anak
(individu anggota masyarakat) melalui proses sosialisasi,dan
ada juga kebudayaan perlu dipelajarinya melalui
enkulturasi. Jika anak tidak mengalami sosialisasi atau enkulturasi, maka ia
tidak akan dapat berinteraksi sosial, ia tidak akan dapat melakukan tindakan
sosial sesuai status dan peranannya serta kebudayaan masyarakatnya.
Sedangkan ada yang
namanya ekulturasi
enkulturasi adalah suatu proses dimana
individu belajar cara berpikir, cara bertindak, dan merasa yang mencerminkan
kebudayaan masyarakatnya. Herkovits menyatakan bahwa sosialisasi menunjukkan
proses pengintegrasian individu ke dalam sebuah kelompok sosial, sedangkan
enkulturasi adalah proses perolehan kompetensi budaya untuk hidup sebagai
anggota kelompok
6.Persamaan dan perbedaan antar budaya
Melalui Perkembangan Moral
Perkembangan sosial hampir dapat dipastikan merupakan perkembangan moral,
sebab perilaku moral pada umumnya merupakan unsur fundamental dalam bertingkah
laku sosial. Seorang siswa hanya akan berperilaku sosial tertentu secara
memadahi apabila menguasai pemikiran norma perilaku moral yang diperlukan untuk
menguasai pemikiran norma perilaku moral yang diperlukan.
proses perkembangan sosial dan moral selalu berkaitan dengan proses
belajar. Konsekuensinya, kualitas hasil perkembangan sosial sangat bergantung
pada kualitas proses belajar (khususnya belajar sosial), baik dilingkungan
sekolah, keluarga, maupun di lingkungan masyarakat. Hal ini bermakna bahwa
proses belajar sangat menentukan kemampuan siswa dalam bersikap dan berperilaku
sosial yang selaras dengan norma moral, agama, moral tradisi, moral hukum, dan
norma moral yang berlaku dalam masyarakat.
-Tokoh yang membahas mengenai moral yaitu Kohlberg (Orang kultur Barat yang
terdidik, elit, berkulit putih, dan pria) memandang otonomi dan keadilan
individu sebagai nilai moral yang utama. Ia bahkan menyamakan moralitas dengan
keadilan (dengan mengabaikan nilai moral lain seperti keberanian,
pengendalian-diri, empati, dll
. jadi Kesimpulan, pemahaman moral lebih dibentuk oleh nilai dan keyakinan dalam
sebuah budaya.
7.Persamaan dan perbedaan antar budaya dalam hal konfromitas, kompliance, dan
obedience
Berikut pengertian
konformitas , kompliance, dan
obedience
Conformity adalah proses dimana seseorang
mengubah perilakunya untuk menyesuaikan dengan aturan kelompok.
Compliance adalah konformitas yang dilakukan secara terbuka sehingga
terlihat oleh umum, walaupun hatinya tidak setuju. Kepatuhan atau obedience merupakan salah satu
bentuk ketundukan yang muncul ketika orang mengikuti suatu perintah langsung,
biasanya dari seseorang dengan suatu posisi otoritas.
Untuk membandingkan bagaimana conformity,
compliance, dan obedience secara lintas budaya, maka telah itu harus memusatkan
perhatian pada nilai konformitas dan kepatuhan itu sebagai konstruk sosial yang
berakar pada budaya. Dalam budaya kolektif, konformitas dan kepatuhan tidak
hanya dipandang “baik” tetapi sangat diperlukan untuk dapat berfungsi secara
baik dalam kelompoknya, dan untuk dapat berhasil menjalin hubungan
interpersonal dan mendapat penilaian atau kesan positif.
8.Persamaan dan
perbedaan antar budaya dalam hal nilai-nilai
lintas budaya mengenai
nilai-nilai baik kemasyarakatan maupun perseorangan tergolong baru nilai
merupakan gambaran yang dipegang oleh perseorangan atau secara kolektif oleh
anggota kelompok, yang mana dapat diinginkan dan mempengaruhi baik pemaknaan
dan tujuan tindakan diantara pilihan-pilihan yang ada.
Dalam Psikologi Lintas
Budaya nilai dimasukkan sebagai salah satu aspek dari budaya atau masyarakat.
Nilai muncul menjadi ciri khas yang cenderung menetap pada seseorang dan
masyarakat dan karenanya penerimaan nilai berpengaruh pada sifat kerpibadian
dan karakter budaya.
8.Persamaan dan
perbedaan antar budaya dalam hal nilai-nilai
lintas budaya mengenai
nilai-nilai baik kemasyarakatan maupun perseorangan tergolong baru nilai
merupakan gambaran yang dipegang oleh perseorangan atau secara kolektif oleh
anggota kelompok, yang mana dapat diinginkan dan mempengaruhi baik pemaknaan
dan tujuan tindakan diantara pilihan-pilihan yang ada.
Dalam Psikologi Lintas
Budaya nilai dimasukkan sebagai salah satu aspek dari budaya atau masyarakat.
Nilai muncul menjadi ciri khas yang cenderung menetap pada seseorang dan
masyarakat dan karenanya penerimaan nilai berpengaruh pada sifat kerpibadian
dan karakter budaya.
9..Persamaan dan perbedaan antar budaya dalam hal Prilaku Gender
Gender merupakan kajian
tentang tingkah laku dan hubungan sosial antara laki-laki dan perempuan Perbedaan pola sosialisasi ini juga berkaitan
dengan beberapa faktor budaya dan faktor ekologi.
Gender merupakan hasil konstruksi yang berkembang selama masa anak-anak
sebagaimana mereka disosialisasikan dalam lingkungan mereka.terdapat
perbedaan
reproduksi dan biologis mengarahkan pada pembagian kerja yang berbeda antara
pria dan wanita dalam keluarga
Sebagai konsekuensinya, budaya
yang berbeda akan memberikan hasil yang berbeda pula. Satu budaya mungkin
mendukung kesamaan antara pria dan wanita, namun budaya lainnya tidak mendukung
kesamaan tersebut. Dengan demikian budaya mendefinisikan atau memberikan
batasan mengenai peran, kewajiban, dan tanggung jawab yang cocok bagi pria dan
wanita.
10. Persamaan dan perbedaan antar budaya dalam hal hal
Sosial Bermasyarakat
Masyarakat didefinisikan oleh Ralph Linton sebagai "setiap
kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga
mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai satu
kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas".
Terdapat hubungan dan saling mempengaruhi antara individu, masyarakat dan
kebudayaannya. Individu, masayarakat dan kebudayaannya tak dapat dipisahkan.
Hal ini sebagaimana Anda maklumi bahwa setiap individu hidup bermasyarakat dan
berbudaya, adapun masyarakat itu sendiri terbentuk dari individu-individu.
Masyarakat dan kebudayaan mempengaruhi individu, sebaliknya masyarakat dan
kebudayaan dipengaruhi pula oleh individu-individu yang membangunnya.
11. Persamaan dan perbedaan antar budaya dalam hal Sosial
Cognitif
Kognitif diartikan sebagai kegiatan untuk memperoleh, mengorganisasikan dan
menggunakan pengetahuan. sedangkan kebudayaan (culture) dalam arti luas merupakan kreativitas manusia
(cipta, rasa dan karsa) dalam rangka mempertahankan kelangsunganhidupnya
a. Kecerdasan Umum
Kecerdasan umum merupakan tingakat IQ dalam suatu kebudayaan atau daerah
secara umum. Menurut Mc. Shane dan Berry kecerdasan umum mempunyai suatu
tinjauan yang cukup tajam terhadap terhadap tes kemampuan kognitif. Mereka
menambahkan tentang deprivasi individu (kemiskinan, gizi yang rendah, dan
kesehatan), disorganisasi budaya sebagai pendektan untuk melengkapi konsep G.
jika disimpulkan beberapa hal yang memepengaruhi kemempuan kognitif seseorang
bukanlah budaya yang ada pada lingkungan mereaka akan tetapi kemampuan ini
dipengaruhi oleh faktor genetik, keadaan psikis, deprivasi individu dan
disorganisasi budaya
b. Contextualized coqnition (Pengamatan kontekstual)
Secara garis besar Cole
dan Scriber memberikan suatu metodologo dan teori tetang kontek kognisi. Teori
dan metodologi tersebut diujikan untuk penghitungan kemampuan kognitif secara
spesifik dalam suatu kontek budaya dengan menggunakan kontek kognisi yang di
sebut sebagai Contextualized cognition. Untuk memperkuat pendekatan mereka,
cole membuat suatu studi empiris dan tunjauan terhadap literatur.
Misalnya dalam budaya
timur, asumsi stabilitas kepribadian sangatlah sulit diterima. Budaya timur
melihat bahwa kepribadian adalah kontekstual (contextualization). Kepribadian
bersifat lentur yang menyesuaikan dengan budaya dimana individu berada.
Kepribadian cenderung berubah, menyesuaikan dengan konteks dan situasi.
12. Persamaan dan perbedaan antar budaya dalam
hal Individual dan Kolektivitas
A. Individual
Diri individual adalah diri yang fokus pada atribut internal yang
sifatnya personal; kemampuan individual, inteligensi, sifat kepribadian dan
pilihan-pilihan individual. Diri adalah terpisah dari orang lain dan
lingkungan. Budaya dengan diri individual mendesain dan mengadakan
seleksi sepanjang sejarahnya untuk mendorong kemandirian sertiap anggotanya.
Mereka didorong untuk membangun konsep akan diri yang terpisah dari orang lain,
termasuk dalam kerangka tujuan keberhasilan yang cenderung lebih mengarah pada
tujuan diri individu
B. Kolektif
Dalam konstruk diri kolektif ini, nilai keberhasilan dan harga diri adalah
apabila individu tersebut mampu memenuhi kebutuhan komunitas dan menjadi bagian
penting dalam hubungan dengan komunitas. Individu focus pada status keterikatan
mereka (interdependent), dan penghargaan serta tanggung jawab sosialnya. Aspek
terpenting dalam pengalaman kesadaran adalah saling terhubung antar personal.
Dalam budaya diri kolektif ini, informasi mengenai diri yang terpenting adalah aspek-aspek diri dalam hubungan.
sumber
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi_lintas_budaya
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi_lintas_budaya